PENEGAK LAKSANA
Penegak Laksana adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum kedua
dalam satuan
Pramuka Penegak setelah Penegak Bantara. Golongan Pramuka Penegak yang
telah
menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Laksana dapat
mengikuti SKU
SYARAT-SYARAT TINGKAT PADA SKU PENEGAK LAKSANA
1. Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan sebagai Penegak
Bantara
2. Dapat memberi penjelasan tentang Dasa Darma dan Tri Satya
3. Tahu sejarah pendidikan kepramukaan di Indonesia dan peranannya dalam
pembangunan bangsa dan negara dewasa ini
4. Tahu tentang gerakan kepramukaan sedunia, dan tentang cita-cita
persaudaraan Pramuka sedunia
5. Mengetahui tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tentang beberapa
badan yang terdapat dalam organisasi itu
6. Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila
7. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu-lagu di muka orang banyak
sedikitnya lagu-lagu yang disyaratkan untuk SKU Penggalang Rakit
8. Tahu tentang upacara-upacara adat di daerahnya, misalnya upacara
perkawinan, khitanan, penerimaan tamu terhormat dan lain-lain
9. Tahu cara merawat dan mengebumikan jenazah
10. Dapat memimpin barisan Pramuka
11. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
12. Jika di sekitar tempat tinggalnya ada pesawat telepon, dapat
menggunakan secara baik
13. Melakukan salah satu cabang olah raga atletik atau salah satu cabang
olah raga renang, dan melakukan salah satu cabang olah raga lain lagi
serta tahu peraturan permainannya
14. a. Untuk Penegak Putra : Berjalan kaki selama dua hari
berturut-turut dengan melaksanakan tugas yang diberi pembinanya
b. Untuk Penegak Putri : Mengurus suatu rumah tangga selama dua hari
berturut-turut
15. Dapat menampilkan satu macam kegiatan seni budaya di hadapan
Pramuka-pramuka atau di hadapan penonton-penonton lain
16. Menjalankan suatu proyek produktif di bidang pertanian, bidang
industri atau di bidang lain, secara perseorangan atau bersama-sama
orang lain dan dapat memperlihatkan hasil karyanya
17. Mengadakan peninjauan di wilayah kelurahan tempat tinggalnya untuk
mempelajari masalah-masalah pembangunan, membuat laporan peninjauannya,
lengkap disertai kesimpulan diikuti dengan saran-saran
18. Sekurang-kurangnya dua kali pernah ikut serta kerja bakti
gotong-royong yang ditugaskan oleh pembinanya di sekolahnya, di
kampungnya, di tempat ibadah atau di tempat lain, dan pernah membantu
lembaga seperti PMI, LSD, BIMAS, PKK, KARANG TARUNA dan lain sebagainya
19. Dapat merencanakan, mempersiapkan serta memimpin rapat dan dapat
membuat risalah rapat
20. a. Memiliki buku tabanas dan sudah menabung uang secara teratur.
Dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya delapan minggu sejak
menjadi penegak Bantara dan sebagian daripada uang itu diperolehnya dari
usahanya sendiri
b. Dapat mengurus administrasi buku-buku tabungan Pramuka di Gugus
Depannya
21. Setia membayar uang iuran kepada Gugus depannya, dengan uang yang
seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri
22. Pernah membantu dalam menjalankan administrasi keuangan Gugus
Depannya atau administrasi keuangan lain
23. Membantu Pembina Siaga atau Pembina Penggalang dalam membina para
Pramuka di Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang
24. Memiliki paling sedikit satu buah TKK
25. a. Untuk Penegak yang beragama Islam
1) Tahu syarat-syarat, rukun-rukun dan yang membatalkan sholat serta
melakukan sholat dalam kehidupan sehari-hari
2) Mengetahui riwayat Nabi Muhammad Saw.
TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republic Indonesia, dan mengamalkan PANCASILA.
- Menolong sesam hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
- Menepati DASA DHARMA.
DASA DHARMA PRAMUKA
Pramuka itu :
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
4. Dapat Memberi Salam Pramuka dan tahu arti maksud penggunaannya.
Salam Pramuka
Salam Pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang Pramuka
kepada Pramuka lainnya. Biasanya salam pramuka diberikan dengan
memberikan hormat sambil meneriakkan “Salam pramuka!” yang diberi salam
akan menjawab dengan meneriakkan “Salam!” sambil menghormat juga.
Fungsi salam pramuka
Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu
ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai
dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara
tertib, sempurna dan penuh keikhlasan.
Macam salam pramuka
Salam pramuka digolongkan menjadi 3 macam:
Salam biasa
Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka. Siapa yang
melihat dulu dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa
aba-aba, tidak pandang pangkat, tua maupun muda. Salam tersebut dapat
diberikan sambil berjalan, sedang duduk, naik sepeda ataupun kendaraan.
Jadi tidak harus berdiri.
Salam hormat
Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.
Untuk salam hormat diberikan kepada :
Bendera kebangsaan ketika dikibarkan atau diturunkan dalam suatu upacara.
Jenazah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Salam janji
Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang
dilantik. Pemberian salam pramuka dilakukan ketika dilakukan pengucapan
janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya. Salam janji juga diberikan pada
saat pengucapan janji Trisatya dalam acara Ulang Janji.
5. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dan kerja Penegak Pandega
:: Ambalan Penegak ::
* Ambalan Penegak beranggotakan paling banyak 40 orang.
* Ambalan Penegak terbagi dalam satuan kecil yang disebut Sangga, masing-masing terdiri dari 5 – 10 orang.
* Setiap Sangga dapat menggunakan Nama sesuai dengan aspirasi mereka,
seperti ; Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pendobrak, Sangga
Pencoba, dan Sangga Pelaksana.
* Masing-masing Sangga memilih seorang pemimpin Sangga, dan selanjutnya
Pemimpin Sangga terpilih diberi kepercayaan untuk menunjuk wakil
Pemimpin Sangga.
* Para Pemimpin Sangga bermusyawarah untuk memilih salah seorang
diantara mereka sebagai Pemimpin Sangga Utama, yang disebut PRADANA.
Pradana memimpin Ambalan Penegak dan tetap merangkap jabatan sebagai
pemimpin Sangga di Sangganya.
:: Dewan Ambalan ::
Dewan Ambalan diketuai oleh Pradana. Anggota Dewan Ambalan dipilih dari
para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga, dengan susunan sebagai berikut :
* seorang Ketua ( Pradana )
* seorang Wakil Ketua * seorang Sekretaris ( Kerani )
* seorang Bendahara ( Juru Uang )
* beberapa anggota sesuai dengan kepentingannya (jika dianggap perlu )
Dewan Ambalan mempunyai masa bakti sama dengan masa bakti gugusdepan.
Dewan Ambalan berkewajiban mengadakan Musyawarah sedikitnya enam bulan
sekali. Dewan Ambalan bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan
menilai kegiatan Ambalan dengan selalu berkonsultasi dengan Pembina
Ambalan.
:: Dewan Kehormatan ::
Dewan Kehormatan diketuai oleh Pradana. Susunan Dewan Kehormatan, terdiri dari :
* Ketua Dewan Kehormatan
* Wakil Ketua
* Sekretaris Dewan Kehormatan bertugas untuk membahas dan memutuskan tentang :
* peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak * pelantikan, perghargaan atas jasa
* pelanggaran terhadap Kode Kehormatan Pramuka Dewan Kerja Penegak
PENGERTIAN Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega merupakan salah satu
wadah Pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pandega dalam mengelola segala
aktifitas Pramuka Penegak dan Pandega yang berkedudukan sebagai badan
kelengkapan Kwartir yang bersifat kolegial di tingkat Kwartir.
TUGAS POKOK Tugas Pokok Dewan Kerja adalah melaksanakan amanat
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Putri Putra (MUSPPANITERA ) dan
bertanggung jawab kepada Kwartir.
MACAM DAN URUTAN JABATAN DEWAN KERJA
Macam dan urutan jabatan dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega adalah sebagai berikut :
* Seorang Ketua merangkap anggota. * Seorang Wakil Ketua merangkap anggota.
* Seorang Sekretaris I merangkap anggota. * Seorang Sekretaris II merangkap anggota.
* Seorang Bendahara merangkap anggota. * Bidang Teknik Kepramukaan ( Tekpram )
* Beberapa orang anggota yang masuk dalam pembidangan Dewan Kerja. Pembidangan dalam Dewan Kerja :
* Bidang Kegiatan Operasional ( Giat-Ops )
* Bidang Pembinaan dan Pengembangan ( Bin-Bang )
* Bidang Penelitian dan Evaluasi ( Lit-Ev ) untuk tingkat Cabang dan
Ranting dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Untuk melaksanakan tugas
pembinaan dan pengembangan Dewan Kerja yang ada dalam jajarannya
(wilayah binaan) maka ditunjuk anggota Dewan Kerja yang di tugaskan
secara khusus.
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KERJA
* Ditingkat Nasional disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Nasional, disingkat Dewan Kerja Nasional (DKN)
* Ditingkat Daerah disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Daerah, disingkat Dewan Kerja Daerah (DKD)
* Ditingkat Cabang disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Cabang, disingkat Dewan Kerja Cabang (DKC)
* Ditingkat Ranting disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Ranting, disingkat Dewan Kerja Ranting (DKR) MASA BAKTI
* DKN dengan masa bakti 5 Tahun
* DKD dengan masa bakti 5 Tahun
* DKC dengan masa bakti 5 Tahun
* DKR dengan masa bakti 3 Tahun
6. Tanda- tanda Pengenal Dalam Gerakan Pramuka
1. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya: - Tanda tutup kepala, - setangan / pita leher, - tanda pelantikan, - tanda harian, - tanda WOSM.
2. Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya: - Tanda barung / regu / sangga, - gugus depan, - kwartir, -
Mabi, - krida, - saka, - Lencana daerah, - satuan dan lain-lain.
3. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya: - Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, -
sulung, pratama, pradana, - pemimpin / wakil krida / saka, - Dewan
Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong
Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
4. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap,
tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan
usianya.
Macamnya: - Tanda kecakapan umum / khusus, - pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
5. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas
jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat
bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat
manusia.
Macamnya: - Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang
wiratama, bintang teladan. - Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti,
Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
6. Tanda Jasa
7. Arti Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka
yang bersifat tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro,
seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian yang juga tokoh pramuka.
Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961,
ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji
Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi
Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448
tahun 1961.
Arti kiasan
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti
Pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus
bangsa).
Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Lambang keris melambangkan senjata tradisional Jawa Tengah
Lambang 10 api yang berkobar melambangkan dasadarma
Padi dan kapas melambangkan kesuburan dibidang pangan dan sandang
Kode daerah melambangkan daerah kota daerah
Nama kabupaten melambangkan kota cabang
Bintang melambangakan 5 sila pancasila
Penggunaan
Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan
Nama Kwartir / Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan
Pramuka
Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk
mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub
dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan
Pramuka.
Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan
mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada
masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam
Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang
berjiwa Pancasila
8. Tahu Arti Pancasila
Pancasila
Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima
dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia berisi:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sejarah Perumusan
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi,
terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :
Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945.
Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada
sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama
berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato
Yamin tersebut.[1]
Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945.
Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan;
Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan;
Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno
dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:
Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat,
kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca
Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli
bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan
diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan
abadi.
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :
Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945
Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945
Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949
Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
9. Bendera Kebangsaan Indonesia
Bendera Indonesia
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang secara singkat disebut
Bendera Negara, adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih
berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga)
dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna
putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
Sejarah
Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna Kerajaan Majapahit.
Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera
merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan
Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang
Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih
sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan
dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera
perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja
dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[1] Ketika terjadi
perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang
berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang
diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta
beberapa ayat suci Al Quran.[2] Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi
Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol
kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan
nama Woromporang.[3] Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran
Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya
melawan Belanda. Kemudian, warna-warna yang dihidupkan kembali oleh para
mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi
nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk
pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan
kolonialisme, bendera itu dilarang digunakan. Sistem ini diadopsi
sebagai bendera nasional pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika
kemerdekaan diumumkan dan telah digunakan sejak saat itu pula. [4]
Arti Warna
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih
berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih
melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan
untuk Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan
putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula
jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini
adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa.
Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang
digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu
warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara
selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim
berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya
bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang
ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur
putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
10. Lagu kebangsaan Indonesia Raya
Ciptaan : W.R. Supratman / Wage Rudolf Supratman
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berada Untuk slama-lamanya
Indonesia Tanah pusaka Pusaka Kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia
Suburlah Tanahnya Suburlah jiwanya
Bangsanya Rakyatnya semuanya
Sadarlah hatinya Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Tanah yang suci Tanah kita yang sakti
Disanalah aku berdiri ‘njaga ibu sejati
Indonesia! Tanah berseri Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji Indonesia abadi
Slamatlah Rakyatnya Slamatlah putranya
Pulaunya lautnya semuanya
Majulah Negrinya Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya
11. Arti Lambang Negara Indonesia
Garuda Pancasila merupakan lambang negara Indonesia dan nama sebuah lagu
nasional Indonesia. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari
Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Garuda
merupakan burung dalam mitologi Hindu, sedangkan Pancasila merupakan
dasar filosofi negara Indonesia.
Lambang negara Garuda diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958 [1]
Makna Lambang Garuda Pancasila
Burung Garuda melambangkan kekuatan
Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan
Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa [sila ke-1]
•
Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia [sila ke-3]
Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan [sila ke-4]
Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia [sila ke-5]
Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
Jumlah bulu di leher berjumlah 45
Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara
Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “walaupun berbeda
beda, tetapi tetap satu“.
13. Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan
Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II,
dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai
“Hari Sumpah Pemuda”.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika
Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi
terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan
kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[1]
Isi
Sumpah Pemuda versi orisinal[2]:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
14. Perjuangan Bangsa Indonesia
Sejarah pertahanan keamanan bangsa dan Negara Indonesia yang bermula
pada tahun 1945, telah memberikan pengalaman yang berharga dan
nilai-nilai perjuangan yang penting dihimpun dan disusun dalam suatu
konsepsi pertahanan keamanan yang tangguh dan ampuh, bagi upaya dan
penyelenggaraan pertahanan keamanan Negara berdasarkan falsafah bangsa
dan idiologi serta dasar Negara Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
(UUD 1945).
Memahami sejarah pertahanan keamanan, merupakan bahagian yang tidak
dapat dipisahkan dari penghayatan aspirasi perjuangan bangsa Indonesia
dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagaimana diamanatkan dalam
pembukaan UUD 1945, ialah
Melindungi segenap bangsa Indonesia;
Mencerdaskan kehidupan bangsa;
Memajukan kesejahteraan umum; dan
Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Kurun Waktu 1945 – 1950
Pada bulan September – Oktober 1945 berdasarkan Civil Affairs Agreement
Tentera Pendudukan Sekutu (Satuan Tentera Inggeris) yang tergabung dalam
Komando SEAC yang bertugas melucuti bala tentera Jepun dan mengurus
pengembalian tawanan perang dan tawanan warga sipil sekutu (RAPWI),
berturut-turut mendarat di Medan, Padang, Jakarta, Semarang, Surabaya
dengan melanjutkan gerakkannya ke Bogor, Bandung, Ambarawa dan Magelang.
Satuan tentera Australia mendaratkan pasukannya di Makasar dan
Banjarmasin, sedangkan Balikpapan telah diduduki oleh Australia sebelum
Jepun menyatakan menyerah kalah pada pihak sekutu dan Pulau Morotai
telah diduduki oleh satuan tentera Amerika Syarikat dibawah komando
Jenderal D Mc Arthur, Panglima SWPAC.
Namun kenyataannya, tentera pendudukan ini menyelundupkan unsusr-unsur
alat pemerintah penjajah Belanda yang disebut The Netherland Indies
Civil Administration (NICA) yang mengakibatkan berbagai insiden dan
provokasi sehingga membangkitkan perlawanan patriotik dan heroik bangsa
Indonesia sebagaimana terbukti dalam berbagai peristiwa.
Dalam pertempuran pertama di Surabaya pada tanggal 30 Oktober 1945,
Tentera Pendudukan Inggeris telah menderita kerugian kehilangan seorang
Komandan Brigade Istimewa ke 49, Brigadir Mallaby. Peristiwa ini
mengakibatkan pecahnya pertempuran besar di Surabaya yang dikenal dengan
peristiwa 10 November yang kemudian diabadikan sebagai Hari Pahlawan.
Gerakan maju Tentera Inggeris ke Ambarawa dan Magelang pada tanggal 14
Disember 1945 akhirnya dapat dipukul mundur yang dalam peristiwa sejarah
dikenal sebagai Palagan Ambarawa. Pada akhir September 1946, tentera
Belanda mengambil alih posisi dan wilayah pendudukan dari tentera sekutu
(Inggeris) sesudah mendatangkan bala bantuan dari negeri Belanda yang
dikenal dengan “Divisi 7 Disember”. Hingga bulan Oktober 1946, Belanda
telah dapat menghimpun kekuatan militernya sebanyak 3 divisi di Jawa dan
3 Brigade di Sumatera. Tentera Inggeris menyerahkan secara rasmi tugas
pendudukannya kepada Tentera Belanda pada tanggal 30 November 1946. Dari
segi perimbangan kekuatan militer pada masa itu, pihak Belanda telah
merasa cukup kuat untuk menegakkan kembali kekuasaan dan kedaulatannya
di Indonesia, dengan memaksakan keinginannya terhadap rakyat dan
pemerintah Republik Indonesia.
Perundingan antara pihak Belanda dan Indonesia yang diselenggarakan di
Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat pada tanggal 12 November 1946 sebagai
usaha saling pendekatan oleh kedua belah pihak, namun kerana sikap
pendirian masing-masing yang tidak dapat dipertemukan, usaha tersebut
menemui kegagalan.
15. Susunan Pemerintahan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi.
Daerah provinsi itu dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota.
Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan
daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
Pemerintah Pusat. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah
dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah
diatur dalam undang-undang.
Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui
pemilihan umum. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai
Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara
demokratis.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan
kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang.
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat
serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang diatur dalam undang-undang.
18. Nilai- nilai Gizi
- Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling
utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan
virus.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama
makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob
Berzelius pada tahun 1838.
- Karbohidrat (’hidrat dari karbon‘, hidrat arang) atau sakarida (dari
bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti “gula“) adalah segolongan
besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki
berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar
(misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).[1] Pada proses fotosintesis,
tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
- Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme.[1]
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya
“hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang
memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap
demikian.[2] Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim.
Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal.[3]
- Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain
bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan
pergerakan otot.
Berikut beberapa manfaat kalsium bagi manusia:
Mengaktifkan saraf
Melancarkan peredaran darah
Melenturkan otot
19. Penyakit Rakyat dan Cara Mencegahnya
Demam berdarah
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit
demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis
yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari
empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap
serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang
disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam
berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau
mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus
kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah
terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk,
menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang
dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;
Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal
dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat
menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi
sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur
barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah.
Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;
Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan
bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan
untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi;
Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit.
21. Adat Sopan Santun Indonesia
Norma sopan-santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil
pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai
tuntunan pergaulan sehari-hari masyarakat itu. Norma kesopanan bersifat
relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda
di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Contoh-contoh norma
kesopanan ialah:
Menghormati orang yang lebih tua.
Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.
Tidak meludah di sembarang tempat..
28. A.
1. Syahadat
Syahadat merupakan asas dan dasar bagi rukun Islam lainnya. Syahadat
merupakan ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. [1]Syahadat
sering disebut dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam
bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kedua kalimat
syahadat itu adalah:
Kalimat pertama :
Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh
artinya : Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
Kalimat kedua :
wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh
artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah Rasul / utusan Allah.
2. Rukun Iman dan Rukun Islam
- Rukun Iman
• Iman kepada Allah
o Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya
• Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
o Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta
• Iman kepada Kitab-kitab Allah
o Melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur’an
o Al-Qur’an memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab-kitab Zabur, Taurat, dan Injil
• Iman kepada Rasul-rasul Allah
o Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran
• Iman kepada hari Kiamat
o Paham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan
• Iman kepada Qada dan Qadar
o Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta
- Rukun Islam
• Mengucap dua kalimat syahadat dan menerima bahwa Allah itu tunggal dan Nabi Muhammad s.a.w itu rasul Allah.
• Menunaikan sholat lima kali sehari.
• Mengeluarkan zakat.
• Berpuasa pada bulan Ramadhan.
• Menunaikan Haji bagi mereka yang mampu.
3. Shalat Berjamaah
Shalat tertentu dianjurkan untuk dilakukan secara
bersama-sama(berjama’ah). Pada shalat berjama’ah seseorang yang dianggap
paling kompeten akan ditunjuk sebagai Imam Shalat, dan yang lain akan
berlaku sebagai Makmum.
Shalat yang dapat dilakukan secara berjama’ah antara lain :
Shalat Fardhu
Shalat Tarawih
Shalat yang mesti dilakukan berjama’ah antara lain:
Shalat Jumat
Shalat Hari Raya (Ied)
Shalat Istisqa’
4. Riwayat Nabi Muhammad
Kelahiran
Para penulis sirah (biografi) Muhammad pada umumnya sepakat bahwa ia
lahir di Tahun Gajah, yaitu tahun 570 M. Muhammad lahir di kota Mekkah,
di bagian Selatan Jazirah Arab, suatu tempat yang ketika itu merupakan
daerah paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni,
maupun ilmu pengetahuan. Ayahnya, Abdullah[10], meninggal dalam
perjalanan dagang di Yatsrib, ketika Muhammad masih dalam kandungan. Ia
meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan biri-biri dan seorang budak
perempuan bernama Ummu Aiman yang kemudian mengasuh Nabi.[9]
Pada saat Muhammad berusia enam tahun, ibunya Aminah binti Wahab
mengajaknya ke Yatsrib (Madinah) untuk mengunjungi keluarganya serta
mengunjungi makam ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, ibunya jatuh
sakit. Setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Abwa’ yang
terletak tidak jauh dari Yatsrib, dan dikuburkan di sana.[8] Setelah
ibunya meninggal, Muhammad dijaga oleh kakeknya, ‘Abd al-Muththalib.
Setelah kakeknya meninggal, ia dijaga oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika
inilah ia diminta menggembala kambing-kambingnya disekitar Mekkah dan
kerap menemani pamannya dalam urusan dagangnya ke negeri Syam (Suriah,
Libanon dan Palestina).
Hampir semua ahli hadits dan sejarawan sepakat bahwa Muhammad lahir di
bulan Rabiulawal, kendati mereka berbeda pendapat tentang tanggalnya. Di
kalangan Syi’ah, sesuai dengan arahan para Imam yang merupakan
keturunan langsung Muhammad, menyatakan bahwa ia lahir pada hari Jumat,
17 Rabiulawal; sedangkan kalangan Sunni percaya bahwa ia lahir pada hari
Senin, 12 Rabiulawal atau (2 Agustus 570M).[9]